Yuk, Kenali Gejala Penyakit Kawasaki yang Berbahaya bagi Jantung Anak
A
A
A
JAKARTA - Orangtua harus waspada terhadap serangan penyakit Kawasaki yang jika tidak ditangani dengan benar bisa merusak jantung anak. Penyakit Kawasaki merupakan penyakit yang ditandai dengan peradangan pada pembuluh darah pada tubuh, termasuk pembuluh darah koroner pada jantung.
Umumnya, penyakit ini terjadi pada anak usia di bawah lima tahun. Di Indonesia diperkirakan angkanya mencapai 5.000 kasus per tahun dan yang terdiagnosis baru sekitar 150 sampai 200 kasus per tahun.
”Melihat banyaknya Penyakit Kawasaki yang belum terdiagnosis, penting bagi orangtua untuk mengenahi gejala penyakit ini sebab jika tidak ditangani dengan benar, penderita Penyakit Kawasaki dapat mengalami kerusakan jantung permanen," kata DR. dr. Najib Advani, Sp.A(K), M.Med (Paed), Dokter Spesialis Anak Konsultan Jantung yang ahli menangani Penyakit Kawasaki dalam acara seminar "Mengenal Penyakit Kawasaki" di OMNI Hospitals Alam Sutera, Tangerang, Banten.
Sayang, sampai saat ini penyebab penyakit Kawasaki belum diketahui secara pasti sehingga diagnosis yang benar hanya bisa ditegakkan berdasarkan gejala fisik yang muncul serta pengalaman dokter yang memeriksa.
"Namun demikian, para ahli mengatakan bahwa penyakit ini tidak menuIar, baik melalui pernafasan, sentuhan, dan Iain sebagainya," ujar Najib.
Dia menjelaskan, gejala penyakit ini menyerupai gejala pada penyakit yang umum diderita anak-anak, seperti campak, infeksi virus, dan gondongan.
Gejala khasnya adalah demam lebih dari lima hari yang tidak reda, meski diobati. Lalu mata merah, bibir pecah-pecah dan lidah bengkak serta merah (strawberry tongue). Juga ruam-ruam pada kulit area punggung, dada, perut, tangan, dan kaki.
Selain itu, terjadi pembengkakan kelenjar di Ieher yang sering dikira banyak orang gondongan. Kemudian, pembengkakan atau kemerahan pada telapak tangan dan kaki juga kulit pada ujung jari tangan dan kaki mengelupas setelah beberapa hari kemudian.
Seperti diketahu, penyakit Kawasaki adalah salah satu penyebab penyakit jantung pada anak, seperti peradangan pembuluh darah (vaskuliti-s) yang memasok darah ke jantung, peradangan otot jantung (miokarditis) dan masalah katup jantung.
"Namun dengan diagnosis, penanganan, dan pengobatan yang efektif, kerusakan jantung dapat dihindari," sebut Najib.
Najib mengatakan, penanganan pada Penyakit Kawasaki tergantung pada kondisi masing-masing anak. Yang terpenting adalah mengenali sedini mungkin gejala Penyakit Kawasaki dan apabila menemukan gejala tersebut, segera konsultasi dengan dokter yang memang ahli dan berpengalaman dalam menangani penyakit Kawasaki.
Adapun Kawasaki Center OMNI Hospitals merupakan pusat rujukan untuk kasus Penyakit Kawasaki. Dipimpin oleh DR. dr. Najib Advani, Sp.A(K), M.Med (Paed), Dokter Spesialis Anak Konsultan Jantung yang ahli dan berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam menangani penyakit ini, mulai penegakan diagnosis sampai pengobatan yang tepat.
Umumnya, penyakit ini terjadi pada anak usia di bawah lima tahun. Di Indonesia diperkirakan angkanya mencapai 5.000 kasus per tahun dan yang terdiagnosis baru sekitar 150 sampai 200 kasus per tahun.
”Melihat banyaknya Penyakit Kawasaki yang belum terdiagnosis, penting bagi orangtua untuk mengenahi gejala penyakit ini sebab jika tidak ditangani dengan benar, penderita Penyakit Kawasaki dapat mengalami kerusakan jantung permanen," kata DR. dr. Najib Advani, Sp.A(K), M.Med (Paed), Dokter Spesialis Anak Konsultan Jantung yang ahli menangani Penyakit Kawasaki dalam acara seminar "Mengenal Penyakit Kawasaki" di OMNI Hospitals Alam Sutera, Tangerang, Banten.
Sayang, sampai saat ini penyebab penyakit Kawasaki belum diketahui secara pasti sehingga diagnosis yang benar hanya bisa ditegakkan berdasarkan gejala fisik yang muncul serta pengalaman dokter yang memeriksa.
"Namun demikian, para ahli mengatakan bahwa penyakit ini tidak menuIar, baik melalui pernafasan, sentuhan, dan Iain sebagainya," ujar Najib.
Dia menjelaskan, gejala penyakit ini menyerupai gejala pada penyakit yang umum diderita anak-anak, seperti campak, infeksi virus, dan gondongan.
Gejala khasnya adalah demam lebih dari lima hari yang tidak reda, meski diobati. Lalu mata merah, bibir pecah-pecah dan lidah bengkak serta merah (strawberry tongue). Juga ruam-ruam pada kulit area punggung, dada, perut, tangan, dan kaki.
Selain itu, terjadi pembengkakan kelenjar di Ieher yang sering dikira banyak orang gondongan. Kemudian, pembengkakan atau kemerahan pada telapak tangan dan kaki juga kulit pada ujung jari tangan dan kaki mengelupas setelah beberapa hari kemudian.
Seperti diketahu, penyakit Kawasaki adalah salah satu penyebab penyakit jantung pada anak, seperti peradangan pembuluh darah (vaskuliti-s) yang memasok darah ke jantung, peradangan otot jantung (miokarditis) dan masalah katup jantung.
"Namun dengan diagnosis, penanganan, dan pengobatan yang efektif, kerusakan jantung dapat dihindari," sebut Najib.
Najib mengatakan, penanganan pada Penyakit Kawasaki tergantung pada kondisi masing-masing anak. Yang terpenting adalah mengenali sedini mungkin gejala Penyakit Kawasaki dan apabila menemukan gejala tersebut, segera konsultasi dengan dokter yang memang ahli dan berpengalaman dalam menangani penyakit Kawasaki.
Adapun Kawasaki Center OMNI Hospitals merupakan pusat rujukan untuk kasus Penyakit Kawasaki. Dipimpin oleh DR. dr. Najib Advani, Sp.A(K), M.Med (Paed), Dokter Spesialis Anak Konsultan Jantung yang ahli dan berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam menangani penyakit ini, mulai penegakan diagnosis sampai pengobatan yang tepat.
(tdy)